24 Agustus, 2010

HARUSKAH BERUBAH DEMI PACAR

Haruskah berubah Demi Pacar ??
Banyak orang yang rela berubah demi kekasihnya. Entah karena diminta, atau keinginan sendiri. Entah dari sikapnya yang dirubah atau dengan merubah penampilan diri Anda. Bagaimana dengan Anda?
Berubah menjadi pribadi yang lebih baik, jelas tak masalah. Malah, Cindy Haynes dalam The Book of Change, justru menyarankannya. Apalagi kalau didasari kesadaran pribadi.
“Berubah atau (tepatnya) kompromi demi kekasih, akan berdampak baik bagi hubungan. Apalagi bila perubahan itu positif dan memberi inspirasi bagi berdua. Tak ada salahnya, koq!” kata Haynes.
Lalu, perubahan seperti apa yang bisa dibilang positif dan memberi inspirasi?
Penampilan, seperti bila Anda dituntut tampil anggun dan seksi, padahal Anda adalah pribadi yang casual. Jangan frustasi, tapi coba temukan sisi baru yang tak pernah Anda rasakan. Kompromikan, sebatas mana Anda bisa merubahnya. Paling tidak, Anda nggak perlu berubah total.
Berat badan. Wajar jika dia konsen pada berat badan. Pasalnya, selain nggak enak dipandang, terlalu kurus atau terlalu ‘ndut’ itu tanda orang kurang sehat. Jangan tersinggung, tapi pikirkan sisi positifnya, kecuali Anda merasa nyaman dengan bobot tubuh sekarang.
Merubah sifat. Ini yang paling susah, karena sifat itu udah bawaan. Tapi bila dia membawa Anda ke arah yang lebih baik, kenapa tidak? Apalagi jika (kata teman), Anda punya sederet sifat “jelek”, seperti pemarah, pendendam, atau pemalas. Oke, kan kalau bisa diubah?
Lebih smart. Maksudnya tentu bukan karena Anda bodoh, tapi dia akan merasa lebih bangga jika Anda bisa ‘lebih’ pintar. Ini bisa menambah semangat Anda untuk tampil sebagai pribadi yang lebih berkualitas. Sama sekali bukan perubahan yang buruk bukan?
Intinya, sejauh perubahan yang dituntutnya berdampak baik, kita perlu pertimbangkan. Toh, bukan cuma untuk kebaikan hubungan asmara, tapi untuk kita juga! Ehm, kalo cinta semakin lekat, asyik kan…?
Mengapa Cinta Masa remaja Identik dengan Hubungan Intim?
Pacaran bagi kaum remaja identik dengan coba-coba / mengenal, cari pengalaman, sehingga belum didukung oleh tujuan yang serius dan akhirnya kerap berubah arah.

Kejadian pergaulan bebas yang terjadi di kalangan remaja banyak berasal dari eksploitasi seksual pada media, video klip, majalah, televisi dan film-film, dan itu ternyata mendorong para remaja untuk melakukan aktivitas seks secara sembarangan di usia muda, dengan melihat tampilan atau tayangan seks di media, para remaja itu beranggapan bahwa seks adalah sesuatu yang bebas dilakukan oleh siapa saja, dimana saja.

Sekarang ini di kalangan remaja pergaulan bebas semakin meningkat terutama di kota-kota besar, hal ini terjadi karena kurangnya bimbingan dan perhatian dari orang tua, orang tua melakukan kesalahan dengan tidak memberikan pendidikan seks yang memadai di rumah, dan membiarkan anak-anak mereka mendapat pemahaman seks yang salah dari media, akhirnya terjadilah persepsi yang muncul tentang seks di kalangan remaja adalah sebagai sesuatu yang menyenangkan dan bebas dari resiko ( kehamilan atau tertular penyakit kelamin ).

Dan parahnya lagi, para remaja yang terlanjur mendapat informasi seks yang salah dari media, cenderung menganggap bahwa teman-teman sebaya mereka juga sudah terbiasa melakukan seks bebas, mereka akhirnya mengadopsi begitu saja norma-norma sosial, yang sengaja dibuat oleh media.

Pengaruh negara-negara barat juga turut membantu rusaknya tatanan agama, budaya dan adat bangsa ini, yang secara turun temurun bangsa ini sangat menjungjung tinggi nilai-nilai moral serta norma yang telah lama mendarah daging dalam masyarakat.

Banyak mereka yang melakukannya, mengakui secara sadar telah melakukan hubungan seks pranikah dan telah melanggar nilai-nilai dan norma agama, tetapi kesadaran itu ternyata tidak mempengaruhi perbuatan dan perilaku seksual mereka, ALASANNYA para remaja melakukan hubungan seksual tersebut adalah karena semua itu terjadi begitu saja tanpa direncanakan.

Seharusnya para remaja mencari informasi melalui orangtua atau guru, tetapi justru mereka bertanya pada teman sendiri yang nyata-nyata tidak mengerti dengan permasalahan seks ini, karena temannya itu, juga mentransformasi dari teman yang lainnya, yang tidak mengerti juga terhadap resikonya.

Jadi jelaslah, faktor penyebab kenapa para remaja melakukan sek pranikah yaitu :

* Faktor Agama dan Iman.

* Faktor Lingkungan seperti orangtua, teman, tetangga dan media.

* Pengetahuan yang minim ditambah rasa ingin tahu yang berlebihan.

* Perubahan Zaman.

Demikian semoga dapat difahami dan mengerti, sehingga akan berguna bagi pembentukan dirimu, ke arah tujuan yang sesuai dengan norma-norma yang baik dan luhur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar